Langsung ke konten utama

Bercermin

Re upload dari facebook

30 Oktober 2014

Apa yang telah diperbuat seorang hamba pasti akan dimintai pertanggungjawabannya d singgasana akhirat kelak. Dalam agama yg saya anut demikian menyebutnya.
Maka dari itu agama mengarahkan pada ajaran kebaikan dan tuntunan-tuntunan agar kita tidak sia sia menjalani kehidupan d dunia drama ini.
Agama d ciptakan utk menjadi identitas diri,yg d yakini dlm hati dan d actualisasikan dlm kegiatan sehari hari. Ini baru pendapat saya saja. Kalo pengertian di beberapa buku atau sumber mungkin bukan demikian. ya namanya jg menurut pendapat saya.
Yang paling haqiqi sebenarnya adalah rasa percaya terhadap Maha Benar dan Maha Kuasa, karena dg itulah kita menjadi manusia yg 'kecil', tau diri, tdk arogan, sombong, sok dan lain sebagainya yg konteksnya tercela. Khususnya saya ingin bahas masalah 'sok' itu tadi.
Saya sangat merasa kecil dimata Tuhan ketika saya tidak tau apa apa tentang apa yg saya yakini dan saya jalankan selama ini jelas tujuan dan goalnya. Ternyata saya hanya sebatas menjadi follower mayoritas org. Itu sungguh menyedihkan kalo d pikir pikir. Saya d ciptakan berbeda dg org lain. Bukan saya saja sih...kamu juga. Karena kita berbeda beda. tidak sama. Sungguh sgt berbeda dr segi apapun namun kenapa dalam perjalanannya saya merasa seperti makhluk hasil penciptaan masal?
saya sungguh merasa merugi.
Seharusnya saya bisa melakukan apapun sesuai dg harafiah yg telah Dia berikan. Karena mmg kita semua tidak sama. Tapi kenyataannya manusia lebih ingin terlihat sm ketimbang berbeda. Alasannya klasik,NYARI AMAN,biar ada temennya, takut sendiri,dan lain sebagainya lah.
Dan itu pernah menjadi ketakutan saya. Jujur, kadang saya merasa tdk percaya akan kemampuan diri sendiri,potensi diri sendiri (dalam hal ini bkn skill atau prestasi edukasi atau yg sifatnya nyombong ya...bukan)biasanya karena takut tidak ikut kebanyakan orang. Takut merasa aneh jika tidak sama atau takut salah karena yang lain tidak demikian dg kita.
Ada baiknya sih melakoni segala sesuatu hal sesuai keinginan dan hati nurani. tapi nanti d bilang sok idealis. Tapi kalo nggak idealis ya mau terus2an perang batin? Lantas idealis seperti apa yg terlihat sosialis??
Sampai saat ini msh terus meramu ilmunya. Setiap hari adalah pembelajaran. Belajar memahami diri sendiri adl proses yg paling banyak memakan waktu dan nguras semuanya. Ternyata susah sekali meng handle diri utk menjadi pribadi yg 'apa adanya' -red (dibaca : ngelakuin apapun sesuai keinginan km tnpa intervensi atau pengaruh lingkungan-red).
Saya khilaf
saya salah
saya bukan apa apa dan siapa siapa
Masih banyak hal yg harus saya alami agar dapat d pelajari maknanya. Bukan manusia yg sempurna karena kesempurnaan saya adalah ketika saya merasa menjadi hamba yg bersahaya,dan taat akan segala perintah baik-Nya.
Akan belajar utk merendahkan hati dan 'diri' supaya tidak terus terusan menjadi sok d hadapan Tuhan. Malu.
Aku ki udu sopo sopo ,sakjake aku ki mbuh.

ngantuk sekali...mungkin mmg sudah saatnya utk meletakkan hari ini d penghujung malam.
Sudah saatnya yang bersinar meredup dan yg menggebu berhenti.

AS

Love

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Product - Beauty 1001 (002) Selsun Gold Dandruff Shampoo Ketombe Dengan Conditioner

Halo teman-teman semua, Kembali aku mau menulis jurnal tentang apa saja yang aku alami dan rasakan. Kali ini aku mau coba berbagi pengalaman soal produk perawatan rambut. Bagi wanita rambut merupakan mahkota, baik yang pakai hijab maupun tidak. Rambut buatku sangat krusial ya perannya karena kalau kondisi rambut sedang tidak baik ( bad hair day ) akan mempengaruhi mood ku seharian. Untuk mendapatkan rambut yang sesuai harapanku, aku selalu pakai hair care yang sesuai dengan kondisi rambutku. Tapi, dulu aku orangnya slebor banget alias gak peduli sama perawatan diri jadi ga aneh-aneh asal wangi dan nggak sulit dicari di mini market deket rumah.  Untuk shampo aku sih gak terlalu pilih-pilih merk ya, asal wangi aja dan gak mikirin kandungan apa yang ada di dalamnya. Pakai conditioner juga jarang-jarang karena malas apalagi kalo keramas malam hari    (karena pulang ngantor biasanya selepas maghrib)  udah bawaannya pengen buru-buru kelar aja.  Kebetulan ...
Selamat malam, Ini tulisan pertama saya di blog pribadi yang sudah lama saya buat tapi belum pernah saya gunakan sama sekali. Setelah sibuk bekerja dan kuliah, minat saya akan menulis menjadi sangat berkurang. Yang paling mengerikan adalah minat baca saya juga sangat menurun ketimbang pribadi saya  beberapa tahun lalu (masa-masa Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas). Hari-hari saya sekarang dipenuhi dengan deadline dan deadline. Ya. Deadline. Entah itu Deadline kerjaan atau deadline tugas kuliah. Fiuh ! Sungguh, ini hanya cerita klasik mahasiswa yang sambil bekerja. Ups, saya koreksi...pekerja yang menjadi mahasiswa. Saya harus pandai-pandai membagi waktu yang terasa sangat singkat dirasa untuk menyelasaikan tugas-tugas kantor dan kuliah saya. Dari 24 jam yang saya punya setiap harinya, saya menggunakan 6 jam saja waktu malam sampai pagi untuk meretaskan segala peluh saya dan kelusuhan saya di kasur yang tak begitu empuk. 8 jam saya habiskan untuk bekerja p...

Ber media (secara) sosial

Aku yakin 90 persen dari temen-temen yang membaca blog ini pasti punya akun di setiap media sosial. Ada facebook, Twitter, Whatsapp, Line, Path sampe media sosial yang lagi hits banget Instagram. Aku pribadi juga mempunyai beberapa akun media sosial antara lain whatsapp sbg satu satunya aplikasi chatting yg aku miliki, lalu kedua adalah instagram yang aku buat pada tahun 2015. Pasti temen-temen bertanya. loh kok facebook tidak aku sebut? Padahal itu adl sosial media sejuta umat. Fine, aku jelasin dsini bahwa aku sudah tidak aktif menggunakan akun facebookku lagi terhitung sekitar tahun 2017. Alasannya kenapa? nanti aku bahas di bawah..hehe Cerita mengenai pengalamanku bersosial media dimulai de ngan membuat akun facebook pada saat duduk dibangku SMA. Saat pertama kali mendengar facebook dari teman-teman di kelas memang awalnya agak "aneh". Maklum aku dulu belum "melek" teknologi alias gaptek. Sangat beralasan sekali remaja pada masa itu (th 2007) masih cupu, tida...